Pikiran Ziva penuh dengan spekulasi. “Siapa yang akan ditemui Davin? Pacarnya? Teman dekat?” gumamnya dalam hati, penuh rasa ingin tahu. Ia tak berniat pergi sampai tahu siapa perempuan yang berhasil menarik perhatian Davin hingga membuatnya mengabaikan Virly yang sedang sakit. Ziva memutuskan untuk tetap mengintai Davin, menunggu hingga Nana tiba dan mengungkapkan siapa yang sebenarnya menjadi perhatian Davin selama ini. Lima hingga sepuluh menit berlalu, namun Ziva masih saja mengawasi Davin yang duduk di pojokan kantin. Dengan sabar, Ziva menunggu, berharap Davin segera pergi agar bisa tahu ke mana tujuannya. Namun, Davin tampak santai, sesekali melihat ponselnya dan minum air mineral yang dibawanya sendiri. Ziva mulai merasa tak sabar dan akhirnya memutuskan untuk memesan minuman ag
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari