Nana, merasa sedikit heran, bertanya, "Kenapa kamu tertawa?" Davin, masih tersenyum, menjawab, "Sepertinya Shakira iri karena Mbak bisa cepat melupakan Kenzi." Nana tersenyum tipis, meski dalam hatinya ada perasaan campur aduk. Entah mengapa, ucapan Davin membuatnya merasa sedikit lega. Setelah beberapa detik keheningan, Davin berbicara lagi, kali ini dengan nada yang sedikit bercanda, "Apa jadinya kalau nanti kita menikah ya? Apa mata Shakira akan melompat dari tempatnya?" Nana tertawa kecil, meski wajahnya memerah sedikit. "Jangan bicara seperti itu." Davin menghela napas dan melanjutkan dengan nada yang lebih serius, "Tapi jujur, aku kesal disebut sebagai lelaki bayaran. Memangnya aku apa, jadi lelaki bayaran?" Nana tidak bisa menahan senyumnya. Ucapan Davin yang awalnya serius, k