"Mbak Nana!" Seru Davin, memanggil dari dalam mobilnya. Nana menoleh, melihat Davin yang nyengir lebar. "Ayo, Mbak, masuk. Kalau tidak…" ucap Davin sambil menggantungkan kalimatnya, sengaja membuat Nana penasaran. Nana mengangkat alisnya, menatap tajam. "Kalau tidak kamu mau apa, Davin?" Davin hanya tertawa kecil sebelum menjawab, "Kalau tidak, aku akan menunggu atau mengejar Mbak sampai Mbak mau masuk ke dalam mobilku." Nana memijat keningnya, berusaha menahan senyum. Di halte, beberapa orang sudah mulai memperhatikan mereka. Tidak ingin menjadi pusat perhatian, akhirnya ia menyerah. "Baiklah, baiklah, aku masuk." Begitu Nana duduk di kursi penumpang, ia menatap Davin dengan serius. "Kamu pemaksa sekali sih!" Davin kembali nyengir, "Jangan lupa sabuk pengamannya ya, Mbak." Nana men