Seorang laki-laki yang menggendong anak laki-laki berusia tiga tahun, yang tak lain Irwan, mendekati Davin dan Nana. Irwan dengan senyum lebar, “Jadi, Davin, kapan kamu akan menikah?" Davin tersenyum dan melirik ke arah Nana sejenak sebelum menjawab. "Secepatnya. Kalian akan aku undang." Nana menatap tajam pada Davin, merasa kaget dan tidak nyaman dengan jawabannya. Rendi, teman Davin yang lain, menimpali dengan canda. "Harus itu. Kalau tidak kami akan mengacaukan pesta pernikahanmu." Davin berseru, berusaha tetap tenang dan tersenyum. "Iya iya, kalian pasti akan aku undang." Semuanya pun tertawa, kecuali Nana yang merasa tidak nyaman. Nana melebarkan matanya, dan Davin pun berkata dengan nada bercanda. "Kamu kenapa, sayang? Lapar?" Nana menjawab dengan nada kesal. "Tidak." Davin t