“Nggak mau!” pekik Inara seraya menghentakkan kaki. “Jangan maksa-maksa, deh.” Inara mulai memberontak. Ia berusaha melepas pelukan Syabil. Ia tidak akan pernah memakai baju merah itu di depan sang suami. “Pokoknya jangan mimpi lihat aku pakai ini.” Inara mengangkat kain berwarna merah ke hadapan Syabil. Mata gadis itu menyiratkan sebuah keseriusan. “Dapat pahala bahagiain suami, Na.” Syabil memainkan kedua alis matanya. “Aku mau buang aja baju ini.” Inara kembali menyembunyikan lingerie itu di belakang punggungnya. “Ngapain dibeli kalau mau dibuang?” tanya Syabil heran. Ia lalu menyeringai jail. Dirinya menduga jika Inara sudah telanjur malu ketahuan menyimpan baju super se-xy tersebut. “Itu Yasmin yang kasih. Aku ogah beli kayak gitu. Malu-maluin aja.” Inara berbicara dengan eksp
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari