Rutinitas Subuh

1596 Kata

“Na, bangun. Udah azan.” Syabil menepuk lembut lengan Inara. Gadis yang sedang tidur dengan posisi menyamping menghadap dinding itu masih terlihat lelap. Inara hanya menggeliat. Ia mengubah posisi. Kali ini menjadi telentang. Selimut bukan lagi berada di atas tubuh, tetapi berpindah ke samping dekat lantai. Syabil menghela napas pendek begitu melihat kaus Inara terbuka pada bagian perut. Kulit bersih Inara terlihat mulus. Begitu pula dengan perutnya yang rata, tidak ada lipatan lemak. Istrinya itu memang tidak bisa tidur dengan posisi yang tenang. Pernah, saat masih satu kasur, Syabil mendapati lutut Inara berada di atas hidungnya. “Inara, ayo bangun.” Syabil menepuk paha sang istri. Kali ini reaksi Inara hanya berdeham, lalu mengubah posisi menyamping menghadap Syabil. Tangan kanann

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN