Syabil menyunggingkan seutas senyuman. Pemuda yang mengenakan kemeja motif garis berpadu celana kain berwarna hitam itu tidak memedulikan pertanyaan Inara. Pandangannya sibuk melihat ke arah dalam tenda. “Kamu ngapain di sini, sih?” Inara bertanya kembali dengan nada lirih. Ia melirik ke teman-teman yang berdiri di sampingnya. Mereka terlihat penasaran dengan kedatangan Syabil yang berdiri tepat di sebelahnya. “Aku mau daftar KOPMA. Bisa tanya-tanya dulu nggak?” Syabil menjawab dengan santai. Inara tidak menjawab pertanyaan Syabil. Ia malah menarik tangan laki-laki itu menuju samping tenda. Mereka berdiri saling berhadapan. “Tempatmu bukan di KOPMA,” ucap Inara dengan tegas. Pandangannya lekat tertuju pada bola mata lawan bicaranya. Syabil menautkan kedua alis matanya. “Bukannya mah