Pagi sudah tinggi. Guntur dan Nayra masih terkapar di atas tempat tidur. Maklum, pengantin baru. Semalam mereka bekerja sangat keras. "Gun..., Gun..." Terdengar suara perempuan memanggil dari luar pintu kamar Guntur. Guntur memicingkan matanya sejenak. Suara itu sayup-sayup terdengar olehnya. Dengan gerak malas, dia bangkit dari rebahnya, meraih bath robe, dan melangkah gontai menuju pintu kamarnya. "Hm..., nyarap. Udah jam sepuluh ini. Apa nggak lapar kamu?" Ternyata Bu Hanin. Dia tersenyum melihat wajah Guntur yang sem Dia gerakkan kepalanya ingin melihat keadaan kamar anaknya. "Nayra?" tanyanya kemudian. "Masih tidur, Bu." Guntur menguap panjang. "Ntar aku mandi dulu. Ibu sendiri ke sini?" "Diantar Farid naik motor ke sini. Bu Ola punya janji di kelurahan pagi ini, katanya nguru