"Dia pernah memijatku, Anggiat. Pijatannya luar biasa," ujar Bu Hanin sambil menyusuri matanya yang berlinang. Dia ingat saat dirinya dipijat Nayra ketika berkunjung ke rumahnya ingin bertemu Guntur untuk membicarakan rencana pernikahan. Dia sempat meminta Nayra untuk memijat tubuhnya yang lelah. Sesak d**a Bu Hanin yang kemudian mengingat Nayra yang berusaha menahan kunci kamar Guntur dari cengkraman tangannya dan tangan Sheren, hingga darah mengucur dari tangan Nayra. Cinta Nayra sungguh luar biasa. "Mereka ini sudah sangat dekat, Bu. Lebih baik dinikahkan segera. Ada yang bilang Nayra bahkan pernah diajak Guntur ke apartemennya. Mereka ke luar dari sana dini hari..." ungkap Anggiat. "Menurut aku, Nayra akan menjadi menantu ibu yang baik. Dia gadis yang berpendirian. Dia mau belajar.