15. Sebuah Peningkatan

2156 Kata

Mas Iqbal tiba-tiba jatuh sakit. Tepat setelah pulang dari rumah orang tuanya, dia langsung demam. Dia sempat mual-mual tidak karuan begitu tiba di rumah. Aku sampai bingung harus bagaimana menanganinya. Mas Iqbal melarangku mengabari Ibu karena kami baru saja dari sana. Tadi aku juga harus gantian nyetir karena Mas Iqbal tidak sanggup melanjutkan sampai rumah. Lagipula, jelas berbahaya kalau dia memaksakan diri tidak mau gantian. Nyawa kami akan jadi taruhannya. Belum lagi, beberapa titik di Jogja kalau pagi rawan sekali macet. Lihatlah, sedari tadi keringat dingin terus keluar. Di saat begitu, dia malah terlihat menggigil. Dia bahkan sudah ganti kaos sampai dua kali. Aku sudah menyarankan untuk pergi ke rumah sakit, tetapi Mas Iqbal menolak mentah-mentah. Katanya, dia hanya butuh is

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN