Hangnim mengerjapkan matanya dengan lemah. hal yang pertama kali ia lihat adalah wajah Lizhuo yang menatapnya dengan penuh kekhawatiran. Kepalanya masih terasa pening, sesekali ia meringis kala memaksakan diri ingin bangun dari tidurannya. Melihat sang istri sudah sadar, buru-buru Lizhuo mengamatinya. "Jangan bangun dulu, keadaanmu masih lemah." Balas Lizhuo dengan nada sarat akan perhatian. Hangnim kembali merebahkan diri, ia juga meraba dahinya merasakan ada kain yang menempel di sana. "Kau harus banyak istirahat, tabib mengatakan bahwa kau mengalami demam, aliran darahmu juga rendah, kenapa tidak tidur semalaman dan tak makan sama sekali 'hmm?" Lizhuo duduk di samping Hangnim, ia melongokkan kepalanya tepat di wajah lesuh milik istrinya. Hangnim mengerucutkan bibirnya, ba