Mahesa mencubit hidung Maudy. "Kalau nggak di ijinin juga nggak pa-pa kok. Biar gue sendiri aja yang sayang sama lo ya," Maudy entah harus membalas seperti apa. Ia pun tak tau. Ia masih menganggap Mahesa adalah sahabatnya tak lebih. "Mahesa," "Udah nggak usah di seriusin, gue tau apa yang akan lo ucapin. Gue bakalan sabar kok." Mahesa lebih dulu memotong ucapan Maudy. Maudy diam. Mahesa menaiki motor nya. "Gue balik dulu ya," pamitnya. Maudy mengangguk kecil tanpa mengeluarkan suara. Mahesa pun pergi dengan motornya. Flashback off. "Mahesa kenapa harus gue yang lo suka," gumamnya. "Maudy." panggil seorang cowok dengan senyum tulus di bibirnya. "Mahesa!" sahut Maudy sembari menoleh ke samping. Mahesa menghampiri Maudy. "Cie ternyata kalau nggak ada gue, lo suka nye