Qistina Verda gadis dalam usia yang sudah dibilang perawan tua oleh orang-orang di kampungnya untuk menemukan jodohnya. Dengan harapan dihatinya bahwa segala sesuatu itu akan indah pada waktunya. Pertemuan pertama dengan jodohnya saat di SMA kelas 2, namanya Abiyyu Alphard yang merupakan siswa pindahan yang bukan hanya berotak encer tetapi mempunyai badan aletis dengan wajah tampan ditambah lagi bintang basket sekolah. Menjadikan dia sebagai pangeran pujaan hati di sekolahnya.
Abiyyu, selain menjadi 10 besar umum sekolah dari kelas 2, dia juga jago basket dan membuat tim basket sekolah menjadi juara liga sekolah se SMA di Kabupaten. Untuk ukuran kota kecil, itu merupakan prestasi luar biasa dan menambah ketenarannya satu sekolah. Abiyyu, menjadi ketua ekskul basket dan sekaligus ketua OSIS. Sedangkan Qistina selain aktif dalam ekskul kararte, dia juga anggota aktif basket putri sekolah.
Kegiatan ekskul basket membuat mereka menjadi dekat. Namun, tidak ada satu orangpun yang tahu bahwa jika mereka hanya berdua sikap Abiyyu yang tenang, tegas dan sopan berubah menjadi sedikit konyol bahkan membuat Qistina kesal. Bukan hanya kesal tetapi terkadang salah tingkah dan juga membuat dia bersemangat.
Saat lulus SMA, semua teman-teman mengusulkan untuk mengadakan reuni besar-besar 15 tahun yang akan datang. Dengan harapan bahwa mereka semua sudah berhasil menjadi sesorang pada saat itu. Saat reuni yang direncanakan akan diadakan, yang mengejutkan semua orang bahwa Abiyyu belum menikah, dan penyataan Abiyyu kepada Qistina membuat acara reuni menjadi acara katakan cinta untuk Qistina. Semua teman-teman satu angkatan dengan mereka hadir pada resepsi penikahan Qistina dan Abiyyu yang menjadi ajang reuni kedua terbesar angkatan mereka.