Chapter : 20

1927 Kata

“Di sini.” Tadinya Esther yang menarik tangan Tiger namun sekarang tangan itu kini berubah posisi, kata Tiger sih biar larinya gak aneh jadi harus menautkan tangan satu sama lain dan masa bodoh Esther menyetujui hal tersebut atau tidak. Tiger menarik Esther memasuki tokoh menjual senjata api tanpa berniat untuk melepas tautan tangan mereka. Setelah berhasil masuk dan menutup pintu rapat, ia pun menarik gadis itu lalu mendudukkan nya di kursi dekat kasir kemudian mencari sesuatu di laci kasir. “Ketemu.” Seru Tige setelah menemukan kotak obat. “Kemarikan tangan nona.” Pintanya, meringis melihat luka goresan di punggung tangan Esther. Meniupnya pelan lalu menaikkan wajahnya ingin melihat wajah Esther yang sedari tadi diam. Ia kira diamnya Esther gara-gara sakit, sayangnya di luar ekspekta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN