Pagi yang cerah, secerah suasana hati Brian yang bersandar pada kap mobil sport mewah miliknya. Senyumnya masih bertahan dibibir, persis seperti orang gila yang tertawa sepanjang hari, padahal tidak ada kejadian lucu dan tidak ada teman untuk berbagi tawanya. “Pagi, Ann.” Brian menyapa Anna yang menatapnya dengan wajah datar, “Pagi, Abel.” Kemudian dia menyapa Abel yang sibuk mengunyah buah apel sambil berjalan. “Kau menjemput singa hutan pemarah itu?” Sejak Brian menyatakan dengan lantang bahwa Jessi adalah calon isterinya, Abel tidak pernah lagi bersikap formal terhadap Brian. Brian tergelak, “Singa hutan pemarah yang kau maksud itu isteriku, Abel.” “Benar juga,” perempuan itu mengangguk. “Tapi, dia pasti tidak akan mau, dia punya mobil sendiri.” “Dia pasti mau,” ucap Brian penuh r