44. Laboratorium Lantai Dua

2012 Kata

Sudah lima menit lebih aku melamun, mencoba menerka-nerka apa maksud kalimat Mas Al sebelum dia tiba-tiba pergi dan kembali lagi dalam setengah jam. Ketika kutanya lebih lanjut, dia memilih untuk bungkam. Benar-benar bungkam. Jujur, aku penasaran dengan siapa dua perempuan yang Mas Al maksud tadi. Aku bisa lihat kalau matanya agak memerah. Mungkin ingin menangis, atau justru karena sangat marah. Orang memang cenderung lebih khawatir ketika orang yang disayang terluka daripada dirinya sendiri. Aku ambil contoh diriku saja. Aku pun begitu. Daripada melihat Ayah terluka, misalnya, aku lebih memilih aku saja yang terluka. Aku ingin beliau selalu sehat dan baik-baik saja. Jadi tidak heran kalau Mas Al merasa diserang pada titik terlemahnya. Kembali ke rasa penasaranku yang tadi, siapakah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN