41. Selamat Tinggal Masa Lalu

2149 Kata

“Mata kamu kenapa, An?” tanya Ayah ketika melihatku jalan ke arah dapur untuk ambil minum. Beliau baru datang dari arah kamar. “Nonton drama, Yah. Dramanya sedih.” Aku menjawab pelan. Aku sudah menyiapkan jawaban ini kalau Ayah dan Mama tanya tentang mataku yang bengkak. “Dramanya sedih?” Ayah membeo. “Sesedih apa sampai kaya gitu nangisnya?” “Pokoknya sedih.” Setelah mengambil minum, aku bergegas kembali ke kamar. Aku ingin lanjut tidur sampai nanti siang. Hari minggu ini aku benar-benar ingin hibernasi seharian. “Anna, itu jaket jeans milik Al, ya?” tiba-tiba Mama datang dari arah teras belakang. Aku yang baru akan naik tangga seketika berhenti. “Iya, Ma. Kemarin enggak sengaja aku kotori, jadi aku cuci dulu baru besok dikembaliin.” Aku mencuci jaket itu semalam pukul sebelas.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN