49. Keputusan Besar

2040 Kata

“M-menikahi Anna? Fathan i-ingin menikahi Anna?” Aku ternganga cukup lama sampai Om Putra menyadarkanku dengan kibasan pelan di depan wajah. Aku langsung menunduk minta maaf karena reaksiku yang terlalu berlebihan. Tawaran macam apa itu? Nekat betul, Fathan ini! “Maaf, Om. Saya kaget banget.” Aku membalas jujur. “Saya enggak nyangka Fathan akan senekat itu.” Om Putra mengangguk. “Iya, memang dia sangat nekat. Dia bahkan mengakui itu.” “Jadi menurut Om Putra gimana?” “Om pernah dengar begini. Anak perempuan yang belum menikah adalah milik Ayahnya. Ayahnya berhak menikahkan putrinya dengan laki-laki pilihan tanpa persetujuan. Tapi ya jelas, ketentuan berlalu. Kriteria laki-laki harus baik. Tidak bisa sembarangan.” “Itu artinya Om Putra mau menikahkan Anna dengan Fathan?” “Sepe

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN