Arni iba melihat penyesalan Randi, akan tetapi ia pun tak bisa membantunya banyak karena ia yang memulai semuanya. Arni pun keluar dari ruangan, ia tak bisa membantu banyak, gegas ia ke administrasi untuk mengurus kepulangan sang adik. Setelah menyelesaikan semuanya, ia mendengar Randi berteriak histeris. Langsung saja dia gegas menghampiri kamar sang adik. “Pergi kamu Citra!” “Iya saya akan pergi, lagi pula saya hanya minta pertanggungjawaban, Om. Saya mau Om mentransfer biaya untuk saya hidup. Kan, semua karena bujuk rayu, Om.” “Eh, gadis kurang ngajar. Keluar kamu!” Arni menarik kasar Citra. “Aduh, sakit!” “Heh, ngapain kamu datang ke sini, masih berani kamu menemui Randi?” Arni begitu emosi saat melihat Citra. “Om Randi harus tanggung jawab atas hidup aku yang dia rusak