Berkelahi dengan Adam

1351 Kata

Akhir-akhir ini setiap melihat wajah Adam, Hasan sangat ingin memukulnya. Entah kenapa rasanya tangannya ini sangat gatal ingin melayangkan genggaman tangan ke arah mukanya yang menyebalkan itu. “Diam, kataku!” suara Hasan terdengar mengancam. Namun Adam tidak bergeming. Ia tetap berdiri di tempatnya dan tetap tersenyum menyeringai. “Jangan berbicara begitu saat ada putrimu di sini,” tegur Adam sambil melihat ke arah Hawa. Hawa memandangi Hasan dan Adam bergantian. Ia menatap kedua orang dewasa yang dianggapnya panutan itu dengan sorot mata lugu. “Lihat putrimu itu melihatmu. Apa kamu tidak malu berlaku seperti ini?” tanya Adam dengan suara lirih. Hasan mengatupkan bibirnya rapat. Ia menarik nafas panjang dan berdeham. Mengatur emosinya. Sepanjang hari ini, dia sangat lelah. Namun s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN