Olahraga pagi

1077 Kata

                Keysa merasakan detakan jantung di dadaa Hasan lebih cepat ketimbang tadi. Ia mengerenyit dan melepaskan pelukannya. Menjauhkan kepalanya dari dalam dadaa Hasan yang bidang. Sepasang mata Keysa menatap wajah Hasan sangat lekat. Wajah Hasan nampak pucat dan terlihat tegang. “Kenapa?” tanyanya lirih. “Kenapa apanya?” Hasan berbalik bertanya. “Kenapa kamu terlihat tegang. Aku kan hanya bertanya, siapa ibu kandung Hawa? Selama ini aku tidak pernah bertanya. Tapi beberapa pekan ini entah kenapa aku memikirkan semua itu,” jawab Keysa sambil menatap lurus menerawang. “Bukan berati aku sudah tidak sayang pada Hawa. Aku membesarkannya sejak dia masih bayi. Aku sangat menyanyanginya. Hawa adalah lenteraku saat aku kehilangan anakku.” Hasan menarik tangan Keysa dan menepuk punggu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN