“Ayo sini aku yang gendong kamu,” kata Eric lagi. Justru kini Dewi yang malah enggan. Apa lagi Eric seraya meledek Dewi. “Mau aku gendong di belakang, atau mau gendong di depan? Tinggal bilang, Mas Eric akan bantu,” ujar Eric sambil tersenyum lebar. Memperlihatkan jajaran gigi-giginya yang berwarna kuning. Dewi bergidik ngeri melihatnya. Ia sampai menelan ludahnya, jijik. “Ayo Wi, cepat kita ke rumah sakit,” kata Alia lagi. Ia betul-betul cemas dengan putri semata wayangnya itu. Dewi melihat ke arah Hasan yang memasang muka menahan nyeri sambil memegangi lengannya. "Ah, dia juga ikut-ikutan sakit,” desisnya kesal. “Benar kata ibu, Dew. Kalo kamu sakit, sebaiknya kamu cepat ke rumah sakit, jangan dibiarkan saja,” sahut Keysa. Dewi terdiam sejenak. Malas sekali ia digendong oleh