Meski sulit, Satya berusaha untuk tetap profesional dalam bekerja. Mengesampingkan sejenak masalah yang membelit keluarganya dan menyingkirkan perkataan Ganang yang terus terngiang. Sebisa mungkin ia memfokuskan pikirannya pada tumpukan berkas yang sejak pagi sudah menunggu untuk diperiksa. Menyelesaikan dengan cepat agar bisa pulang lebih awal. Bahkan, pria itu sampai menyenyapkan ponselnya. Jujur saja, sejak meninggalkan rumah setelah pertengkaran tadi, Satya diselimuti perasaan was-was. Otaknya mulai dipenuhi oleh pikiran-pikiran buruk. Pukul enam belas lebih tiga puluh enam menit, Satya sudah menyelesaikan pekerjaannya. Ditutupnya berkas terakhir dan meletakkan di tumpukan teratas. Krek! Krek! Pria itu memutar tubuh bagian atasannya ke kiri dan kanan untuk meregangkan otot pinggan