Sejak tiga puluh menit yang lalu, Kirana duduk di teras dengan perasaan marah dan gelisah yang membaur menjadi satu. Pasalnya, hingga langit berubah gelap dan bapak-bapak kompleks pulang dari mushola, Bastian belum juga memulangkan Belva. Sedangkan, suaminya baru saja mengabarkan sudah dalam perjalanan pulang. Berulang kali ia mengirimkan pesan dan mencoba menghubungi dua orang tersebut. Namun, tak satupun dari mereka yang berkenan membalas atau menjawab panggilannya. Sepertinya, Kirana sudah mengabsen seluruh isi kebun binatang dan para makhluk tak kasat mata, sebagai bentuk pelampiasan kekesalannya terhadap Bastian. "Mbak Belva belum datang, Mbak?" tanya Mbak Eni yang juga menunggu jemputan suaminya. Wanita itu sedikit membukukan badan saat melewati Kirana. Lalu, duduk di kursi yang