Bab 48. Hati Akira

1141 Kata

“Pagi, Den Sam! Mendung gini joging juga?” Samantha tersenyum ramah saat disapa tukang kebun di rumah Sudrajat tersebut. Menepi sebentar sambil menyeka keringat di lehernya dengan handuk. “Iya, Pak Min. Pokoknya tiap pagi harus joging, sih. Soalnya, kan, seharian di kantor duduk terus, nggak ada geraknya.” “Kalau Bapak kebanyakan gerak.” Samantha tertawa tipis, lalu membantu pria tua itu mengangkat karung pupuk ke sudut untuk menaburinya pada taman bunga milik Akira. Banyak juga tanaman apotik hidup dan bunga-bunga mahal koleksi majikan cantiknya tersebut. Usai pensiun dari pekerjaannya, Sudrajat juga banyak menghabiskan waktu berkebun dan menikmati keindahan tatanan taman buatan Pak Min ini. “Ini anggreknya pasti mahal kalau dijual, Pak,” kagum Samantha pada anggrek berwarna ganda

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN