Bab 72. Kemarahan

2253 Kata

Hujan deras mengucur di luar. Percikan air mengembun pada jendela kaca. Rose memperhatikan jam dinding. Lewat sudah senja, tak ada kepastian apakah Alexander akan pulang malam ini. 'Sampai kapan kamu akan menghindar seperti ini, Mas? Kamu pikir aku akan diam aja?' batin Rose. Wanita itu turun ke lantai dasar, menghampiri Narendra yang baru saja tiba di rumah sekembalinya dia liburan seminggu lebih di Surabaya. Pria tua itu menikmati waktu bersantai di ruang tengah sembari membaca buku. "Pa!" Narendra menoleh, melepas kacamatanya saat Rose duduk di sisi sofa seberang. "Ada apa?" Rose menatap sang mertua, menegakkan duduk untuk menyampaikan kisruh rumah tangganya dengan Alexander. Tak peduli pada siapa Narendra akan berpihak nantinya, pria tua ini harus tahu apa yang terjadi selama dia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN