Bab 32. Kekhawatiran

1817 Kata

Akira menunggu waktu bergulir, bosan. Gaun pengantin sudah dilepas dan disampirkan pada tiang kasur, hanya memakai kaos oblong putih dan celana pendek. Sudah setengah jam, Samantha tak kunjung keluar dari toilet. "Dia ngapain, sih? Tidur, ya?" Tak sabar, Akira mengetuk pintu toilet. Samantha tersentak, menganjurkan napas lega. "Masih lama, Sam?" Gegas Samantha membuka pintu. Tadinya dia takut keluar tiba-tiba dari sana dan melihat Akira tanpa pakaian. "Maaf." "Lama banget, ya! Mandinya udah kayak cewek aja," seru Akira, cuek. Samantha cengengesan, lalu beranjak keluar. Tak mau di kamar itu, Samantha keluar dulu dan mendapati ayah mertuanya di ruang tengah. "Loh? Mantennya, kok, malah keluar?" bingung Wiryo. Samantha menggaruk tengkuk, ikut mencomot potongan ubi di atas meja. "K

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN