Menit terus bergulir. Presentasi bergantian dilakukan oleh klien dari PT. Numata Kosmetik. Jelas bias wajah Samantha mulai gugup, sesekali Han menenangkannya dari samping. Hampir tiba gilirannya. Sementara itu, Alexander mengamati tim dari PT. Numata Kosmetik yang melakukan diskusi selama presentasi klien-klien mereka. Berbagai ekspresi ditunjukkan sejalannya waktu. “Baiklah! Terima kasih atas penawaran dan penjelasan yang disampaikan Pak Chandra selaku petinggi dari Chandana Corporation.” Sahut dari pengendali acara itu mempersilakan sang klien untuk duduk. Selanjutnya, dia meminta Frans Wijaya selaku petinggi dari Wijaya Corp itu untuk tampil ke depan. Dia terlihat pongah, merapikan jasnya dan bersiap ke depan. Sekretarisnya berada di samping untuk mengambil kendali pemutaran rencana