"Assalamualaikum!" Akira menyapa sepagi itu setelah kembali dari bekerja malam di rumah sakit. Wiryo dan Winda menoleh bersamaan. Membiarkan si cantik itu ikut duduk bergabung bersama mereka. "Waalaikum salam!" Akira menganjur napas lelah, membuang punggungnya pada sandaran sofa. Wiryo tersenyum melihat putrinya ini menemukan jiwanya kembali saat bekerja di dunia medis. "Jangan diforsir, Ra! Kamu juga harus banyak istirahat di rumah, kan?" pesan Wiryo seraya mengusap kepala putri semata wayangnya ini. "Nggak, kok, Pa. Memang lagi banyak pasien aja." "Makin jarang tidur malam sama Sam, dong!" Cibir Winda terdengar lagi. Wanita ini meletakkan cangkir teh di atas tatakan setelah tadi menyesapnya. Lelah rasanya. Baru pulang, harus mendapatkan ocehan cerewet tantenya ini. "Jangan mulai