Bab 54. Mencoba Bertahan

2463 Kata

“Maaf untuk yang dibilang Tante Winda tadi, ya?” Samantha mengangguk, lalu mencium pucuk kepala sang istri. “Apa, sih? Gitu aja ngamuk. Aku udah biasa, kok. Jangan sampai kamu jadi nggak hormat sama tante kamu Cuma karena aku, ya!” Samantha meninggalkan sang istri, lalu mendekati meja di mana coretan dari proyeknya itu masih harus dikerjakan. Batas tenggang waktu sampai akhir bulan. “Berkata tegas itu penting, tapi hati-hati juga, takutnya jatuhnya nanti jadi bicara kasar dan nggak sopan. Apalagi mereka jauh lebih tua dari kita,” jawab Samantha. Akira tersenyum, lantas duduk di tepi kasur sambil mengamati Samantha yang masih sibuk dengan berkasnya. “PAsti ada alasan kenapa Papa selalu kasar dan merendahkanku, gitu juga Alex. Tapi aku harus gimana? Mau ikutan ngomel dan bicara kasar ju

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN