S2 : Tanpa jejak

1954 Kata

“Jadi kenapa?” tanya Amira yang belum mendengar satu patah kalimat dari bibir Soraya. Kini keduanya berada di kamar Soraya mengingat Soraya menginginkan bercerita di sana karena merasa aman. Namun sayangnya sampai saat ini Soraya belum juga membuka mulutnya untuk berbicara, hingga Amira merasa kasihan. Dia tau bagaimana rasa sesak jika kita sedang menahan tangisan karena itu. “Soraya, kamu mau ngomong gak? Kalau enggak juga gak papa, kalau misalkan kamu belum siap. Tapi kalau rasanya sesak di d**a, keluarin aja tangisan kamu. Dan Cuma aku yang bakalan tau kalau kamu nangis.” Kalimat yang dikeluarkan Amira berhasil membuat Soraya meneteskan air matanya, dia menangis dengan suara yang kuat untuk melepaskan rasa sesak di dadanya hingga Amira menarik ke dalam pelukan, suara tangisan itu sem

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN