Waktu berduaan yang sempit

1419 Kata

Dharma dan Amira tidak pernah tau apa yang keduanya bicarakan di dalam sana, hingga akhirnya Ibu Jia keluar dengan senyumannya dan mengatakan, “Besok Nenek mau ke China dulu, mau ngurusin perihal pembatalan ini. nenek harus nenangin investor dulu. Buat sekarang, Nenek gak akan ajak kamu soalnya nanti Nenek sibuk juga. Gak papa kan?” Amira mengangguk. “Iya, gak papa. Udah ngobrolnya?” “Udah, kamu mau di sini atau ikut Nenek?” “Di sini dulu, nanti sore mampir ke tempat Nenek ya.” “Oke,” ucapnya dengan senyuman yang manis, kemudian menoleh pada Dharma; masih terlihat tatapan sinisnya. “Jaga dia baik baik.” “Iya, Bu.” “Nenek pulang ya.” Keduanya bergegas masuk untuk melihat keadaan Ibu Desi. Keduanya kaget saat tidak melihat pasien di atas ranjang, membuat mereka mengedarkan pandangan k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN