Soraya tidak bisa menahan rasa irinya ketika melihat bagaimana sang Ayah memperlakukan Amira dengan begitu baik. Dia hanya bisa menahan dirinya dengan mengepalkan tangan dan pergi dari sana dengan alasan kalau dirinya harus pergi ke kampus. Michelle bisa menetap karena Ibu Desi yang memintanya. “Dharma, gimana perkembangan kasus Ibu. Ibu takut,” ucapnya mengganggu Dharma yang tengah menatap sang istri yang memotongkan buah untuknya. Dia menoleh pada sang ibu. “Gimana? ibu mau tau apa aja yang kamu lakuin buat bantuin Ibu. Kamu lakuin sesuatu buat Ibu kan, Dharma? Kamu gak diem aja kan, Dharma?” “Bu, tolong biarkan hari ini Dharma istirahat dengan tenang. Ibu pulang dulu, Ibu juga istirahat, besok kita bicara lagi.” Saat Ibu Desi hendak bicara, Michelle menahan tangannya untuk menghenti