Amira kaget bukan main saat sang suami pulang di saat hujan angin dan petir terjadi. ketika Dharma masuk ke dalam rumah, dia melihat sang istri yang sedang menunggu dengan mata yang berkaca kaca. “Maaf, Dek. Takut ya di sini sendirian? Gak papa, Mas udah ada di sini nemenin kamu,” ucapnya sambil memeluk sang istri yang duduk di atas sofa.
Seketika tangisan Amira pecah. Sebenarnya bukan karena dia takut sendirian, Amira benar benar sudah terbiasa dengan situasi menakutkan seperti ini sejak masih kecil. Dia khawatir pada sang suami, apalagi ketika mendapati Dharma pulang dalam keadaan hujan begini. Kenapa suaminya ini tidak berteduh saja? bagaimana jika sesuatu terjadi padanya.
“Sayang, udah dong jangan nangis lagi. Udah ya, capek nangis terus.” Dharma menyeka air mata sang istri dengan je
