Hembusan angin menerpa jendela menimbulkan suara yang lumayan kencang. Mata Yudha perlahan terbuka. Ia melihat Zara masih berada di pelukannya menghirup aroma tubuh Zara yang begitu memabukkan baginya. "Morning, Daddy," kata Zara mengerjapkan matanya. Yudha mengusap lembut pipi Zara. "Morning, Baby. Hari ini kamu rencana mau ke mana?" tanya Yudha dengan senyum manisnya. Zara berpikir sejenak. "Hmm, aku ingin menghabiskan waktu bersama mamaku hari ini, Daddy, boleh kan?" tanya Zara. Senyum Yudha seketika luntur. Ia ingin bersama Zara seharian tapi ternyata Zara ingin bersama mamanya seharian. "Tentu saja boleh, Zara," balas Yudha. Ia tidak mau terlihat egois di hadapan Zara. "Terima kasih, Daddy. Aku mau siap-siap dulu," kata Zara. Zara dengan semangat pergi ke kamar mandi untuk mem