Aku segera menunduk untuk meraih handuk yang tidak sengaja terlepas dengan tangan gemetar. Ahhh ... Aku malu sekali. Saat itu pula Aurel melakukan hal yang sama dengan ku dan kepala kami terantuk. "Awww..." Aku mendengar suara Aurel mengaduh. Tapi aku tak sanggup menatap wajah nya. Aku sungguh malu. Memanfaatkan kesempatan yang ada, aku segera meraih handuk dan berlari ke walk in closed lagi. Dan menutup pintu dengan keras. BRAAKK... "Hubby. Please wait! Suamiku... Tunggu." Aku mendengar suara Aurel menahan ku, tapi aku tak peduli. Aku tak pernah memperlihatkan aset ku pada siapa pun. Dan hari ini ... Aurel melihat semuanya. Aku bersandar ke pintu kamar mandi. Seperti anak perawan saja, debaran jantungku sungguh sangat berlebihan sebagai seorang pria. Harusnya tadi aku memeluk Aurel d