Author POV Setelah sekian lama melupakan mimpi yang selalu hadir menghantuinya. Lagi-lagi mimpi itu kembali datang. Keringat dingin bermunculan di pelipis Aurel. Tubuhnya gemetar ketakutan. Aurel merasa dirinya sedang tersesat dalam kegelapan. Dan bayangan hitam itu kembali muncul. Kembali merusak tubuh dan harga dirinya dengan sentuhan ekstrim. Sentuhan yang membuatnya jijik pada diri sendiri. Aurel merasa tak berguna. Bahkan melindungi dirinya sendiri saja tak mampu. Dan lagi-lagi bayangan hitam itu menghilang begitu saja. Meninggalkan Aurel yang terpuruk dalam ketelanjangan. Memeluk lutut karena begitu kedinginan. Tak ada kebaikan yang mampu memberikan kehangatan dalam hati. Sungguh Aurel merasa hidup dalam penjara kutub yang dingin. Lagi-lagi tangisan histeris tercipta dari dalam d