Rayyan POV Mungkin di sana Bunda sedang merasakan sakit hati atas apa yang sudah aku lakukan. Jujur saja hal itu pun membuat hatiku sangat kacau. Aku merasa menjadi anak yang begitu kejam karena telah melukai hati kedua orang tuaku. Tapi entah mengapa kebersamaan ku dengan Aurel selalu menjadi obat mujarab. Hatiku akan selalu bahagia dalam kondisi apapun asalkan ada dia di sampingku. Apalagi dalam posisi yang amat sangat dekat seperti ini. Aku bahkan bisa mendengar dengan jelas suara detak jantungnya yang berlomba dengan suara detak jantungku. Katakanlah aku egois. Tapi kebersamaan ini membuatku lupa akan masalah bahkan rasa sakit pada luka di tubuhku. Mata kami saling menatap dengan bibir yang hanya dipisahkan dengan jarak setipis udara. Jantung kami berlomba, mencari kedamaian dengan