Bab 12 : Mereka Salah Menulis Statusku 5

1372 Kata

# Arruna terdiam menatap Mahendra. Kenapa ia harus mengabari ayah Gi kalau dia demam? Apakah karena ia menyelamatkan putranya? Meski begitu, pada akhirnya Arruna hanya mampu mengangguk dengan patuh. “Ba…baiklah.” Ucap Arruna. “Ah….nanti turunkan saja aku di sekolah Gi. Aku bisa mengayuh sepedaku dari sana ke rumah. Itu tidak seberapa jauh.” Lanjut Arruna. “Ya. Kita akan singgah kesana mengambil sepedamu. Dan tidak, kau tidak akan mengayuh sepedamu pulang dengan keadaan seperti itu. Aku akan mengantarmu pulang ke rumah.” Ucap Mahendra tegas. Arruna terdiam. Mahendra terlihat seperti tidak bisa dibantah jadi dia tidak berani berkata-kata lagi. Perjalanan dalam mobil terasa mencekam dengan kediaman ketiganya. Bahkan Pak Yadi bisa merasakan udara dingin ditengkuknya karena tatapan Mahend

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN