Kebimbangan

1134 Kata

Malam masih setia dengan dinginnya. Bulan dan bintang masih teronggok pilu di balik awan yang semakin menghitam. Dan Ayyana masih setia dengan air matanya. Buliran bening itu masih setia menetes sedari ia menerobos pertahanan ponsel seorang Liam Alhanan. Sekuat tenaga Ayyana menetralkan gemuruh yang merayapi hati dengan paksa. Namun tak bisa. Bahkan ketika malam ini suaminya mengajaknya mengecap indahnya surga dunia setelah hampir 2 bulan tak mencicipinya, dia hanya bisa mengikuti alur yang dibuat suaminya. Tanpa bisa merasakan kenikmatan seperti sebelum-sebelumnya. Ayyana hanya berpura-pura merasai kepuasan sambil membekap mulut, ia takut isakan pilunya terdengar ketika Liam menghujamnya semakin dalam. Semakin dalam hingga batinnya tersiksa dan jiwanya yang seakan mati rasa diiringi be

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN