"Semakin kamu berharap kepada manusia, semakin banyak pula kamu mendapat kecewa." *** Harum bunga sedap malam yang menguar dari setiap tangkai dan kelopaknya tak membuat wajah sendu Ayyana berubah cerah semringah. Namun, ia malah terlihat murung dan melamun. Bahkan sinar mentari yang menyinari, tak mampu membuat dirinya berubah cerah secarah mentari. Pikirannya kalut hingga membuat wajahnya kusut. Semua yang ia lakukan tak akan ada artinya jika apa yang menjadi kekalutannya benar. Meneguk ludah kasar, ia memejamkan mata dalam-dalam ... seolah menguatkan batin yang telah koyak perlahan. Ayyana berusaha menyusun kepingan puzzle yang ia ingat dan sebagian masih menjadi misteri untuk ia kuak. Sungguh. Jika seperti ini melulu, rasanya ia ingin menangis pilu. Meneriakkan sebuah doa yang