Ketika Lara turun untuk sarapan pagi itu, Mayang ada di meja makan sedang melayani Nenek. Dia membuat bubur ayam untuk Nenek yang mengeluh semalam giginya sakit. Lara merasa lega karena Mayang memutuskan tinggal di sini lebih lama. “Bubur ayam kamu enak juga,” puji Nenek. Terlihat dari caranya Nenek melahap bubur buatan Mayang, Lara tahu kalau rasanya memang enak. “Alhamdulillah kalau Ibu suka,” kata Mayang lega. Sebenarnya dia tidak bermaksud mengambil hati ibu tua ini. Hanya saja dia merasa kasihan karena neneknya Lara ini pasti sangat kehilangan anak satu-satunya. Kebanggaannya. Kata papanya Lara, ibu ini pindah ke Jakarta karena dulu suaminya dinas di Jakarta hingga pensiun. Mereka mengambil rumah di pinggir kota dan memutuskan hidup di sana. Dia sedikit marah karena papa