Menatap jalanan Kota Batam yang kering tidak membuat hati Alea ikutan kering. Sebaliknya, dia merasa hatinya basah saking gembiranya bisa berjalan di aspal Batam lagi. Kampusnya terletak di dekat pusat perbelanjaan yang cukup ramai. Pulang pergi Alea naik angkot. Kadang ojol kalau sudah kepepet banget. Di sekitar kampus banyak kafe dan tempat makan. Pada jam-jam tertentu, mahasiswa ramai berkumpul di titik-titik strategis untuk sekadar mendiskusikan tugas kuliah atau nongkrong. Biasanya Alea malas gabung dengan mereka. Bukannya sok, tapi dia buka sosialita kampus yang banyak duit dan bisa pesan makanan enak-enak. Demi berhemat, kadang dia nggak jajan sekali atau paling kenceng dia pesan teh obeng saja. Sejenis es teh manis dalam gelas. Tapi kali ini, dia ingin bergabung dengan mer