Yudha mengurut keningnya yang terasa berdenyut tidak karuan. Enggan melirik jam dinding yang menempel di atas kepala tempat tidurnya, pukul setengah lima kurang sedikit. Tidur hanya sebentar saja, itupun mimpinya aneh-aneh. Semalam dia hampir blas gak bisa tidur, gegara fikirannya terus traveling ke kamar sebelah. Haifa memang akhirnya pulang dari rumah orang tuanya, tapi dia tidak mau lagi tidur satu kamar. Dengan wajah tanpa dosa dia tidur di kamar lain dan menguncinya dari dalam. Yudha betul- betul sesak napas. Beruntung menjelang dini hari, Yudha baru bisa terlelap. Pantas kepalanya terasa kliyengan. Semalaman pikirannya terus mengembara ke dalam kamar dimana Haifa tidur dengan memakai baju yang sangat irit bahan. [Yudha, aku ingatkan untuk berhati-hati dengan istri kampungan mu. S