Vanesha mengembuskan napas kesal. Di hadapannya kedua pria itu saling menyerang satu sama lain. “Apa kalian bisa berhenti...? Aku ingin tidur sekarang!” Teriak Vanesha merasa terusik oleh pertengkaran mereka sampai detik ini. “Apa kau ingin tidur?” Tanya keduanya berbarengan. Vanesha mencelos. Ia memilih diam tak menjawab. “Kau menganggunya tidur!” Leon kembali melontarkan tudingan. “Kau yang berisik! Sejak dulu kita berdua tahu, siapa yang paling berisik dan cerewet!” Lian membalas tudingan tersebut. “Salah sendiri kenapa kau selalu diam, sampai semua orang nggak ngerti apa yang kau mau!” “Kau juga, terlalu ikut campur masalahku!” Ya Tuhan, Vanesha sudah tidak tahan lagi. “Kalian bisa diam nggak sih! Ini kamarku! Jika kalian masih berisik, aku akan mengusir kalian berdua..