Setibanya di rumah sakit, mereka harus menunggu giliran dan seperti yang Vanesha duga, di sela-sela waktu tersebut keduanya terus menggerutu, membuat telinga Vanesha sakit mendengarnya. “Harusnya kau buat janji khusus untuk dia, kak.” Lian mulai berkomentar karena tak sabar menunggu. “Aku sudah cek beribu kali, kalau dokter kandungan ini yang terbaik.” Ujar Leon, membela diri. “Tapi, kita sudah menunggu seribu abad di sini.” Lian menggerutu lagi. Padahal mereka baru menunggu kurang dari setengah jam. “Memangnya kau punya ide lain, hah?” “Apa kau lupa kalau kita punya dokter pribadi?” Ucap Lian yang memang tidak terbiasa menunggu di ruang tunggu rumah sakit. Meskipun tubuhnya lemah dan sering jatuh sakit, Lian punya dokter pribadi khusus milik keluarganya yang 24 jam stand by selalu