17. Suara Wanita Lain

1659 Kata

Ando merasa agak bingung dengan sikap Meisya yang cenderung lebih pendiam dari pada biasanya. Ando sudah berusaha berbicara, hanya saja Meisya selalu menunjukkan senyum yang entah mengapa tidak sampai di matanya. "Aku berangkat ya." Meisya hanya mengangguk, "hati-hati di jalan Mas." Ando ingin mengecup kening Meisya, namun entah sengaja atau tidak kecupannya tidak sampai si kening istrinya saat Meisya terlebih dahulu memalingkan wajahnya dan langsung sibuk mengambil Sakha dalam gendongannya usai dia mencium punggung tangan Ando. Ando ingin bertanya, namun dia mengurungkan niatnya dan pergi begitu saja. Dia telah bertekad untuk secepatnya mengundurkan diri dari tugasnya sebagai kuasa hukum Rena demi ketenangan keluarganya sendiri. Sekalipun mungkin akan ada risiko yang menyertainya nan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN