"Ya ampun Meisya, itu loh suara teko airnya udah bunyi kenceng masa kamu nggak denger?" Wanita paruh baya yang merupakan mama Meisya itu langsung datang ke arah dapur dan mengomeli Meisya karena lupa mematikan kompor setelah air mendidih cukup lama. Sedangkan Meisya sendiri masih terlihat agak linglung setelah mendengar suara omelan mamanya. Dengan segera menyeka air mata yang tadi sempat membasahi pipinya agar wanita paruh baya itu tidak curiga bahwa dia tengah menangis. "Maaf Ma, Meisya agak ngelamun tadi." "Jangan keseringan ngelamun di dapur kamu ini. Ntar kesambet loh malem-malem gini." Mama Agni kini berdiri di depan Meisya yang tampak berusaha untuk tersenyum meski sangat sulit. "Iya maaf Ma, Meisya gak bakal ngilangin lagi." "Kalau kamu masih ceroboh gini Mama jadi khawatir l