Maharani yang rupanya tengah berada dalam pelukan sosok pria yang mengetuk pintu tak bisa menahan diri untuk menegang. Maharani pun melepaskan diri secepat mungkin. Maharani menatap Ahmar yang sudah menggunakan topeng ramahnya lagi. “Jadi, siapa tamu kita ini, Hara?” tanya Ahmar lagi. Maharani menggigit bibirnya. Sosok pria yang berada di samping Maharani mengernyitkan dahinya dan menatap Ahmar. “Seharusnya aku yang bertanya, siapa kau? Kenapa kau bisa berada di rumah Maharani? Dan apa yang kau lakukan di sana?” tanya pria itu. Ahmar tersenyum. “Apa aku perlu menjawab pertanyaanmu itu?” tanya balik Ahmar dengan nada menjengkelkan. Maharani merasa panik. Ia tentu saja bisa mengetahui jika ada permusuhan yang kental antara Ahmar dan pemuda yang tengah bertamu. Maharani