Hidup Bukan Menunggu Hujan Berlalu, tapi Menarilah di Tengahnya

1704 Kata
Rose tampak kagum dengan tampilan wajahnya di cermin besar yang berada di depannya. Sudah hilang rambut bob tak terawatnya diganti dengan rambut yang sangat pendek ala Kimmy Jayanti. Warna rambut hitamya yang kusam dan kering juga telah berganti menjadi warna burgundy dengan highlight untuk mempertegas layer-layer potongan pendek rambutnya. Rose tersenyum pada hair stylist pria yang berdiri dengan tatapan kagum di belakangnya sambil berkata. “ Anda wanita yang sangat cantik, hanya dulu itu tidak terawat. Setelah kena sentuhan magicku, kamu dari upik abu berubah jadi Cinderella. Ibu Embun memang tidak salah memilih calon menantu.” “ Hah?? Anda tahu saya calon menantu, Ibu Embun?” Tanya Rose. “ Tahu. Ibu Embun beritahu aku tadi dan bilang, buat menantuku jadi cantik untuk acara menyambut anakku besok. Gimana LDR an dengan anaknya Bu Embun. Pasti berdebar ya, besok mau ketemu calon suami.” Rose hanya bisa menunduk. Berdebar apanya , lihat hidungnya aja aku belum pernah. Semoga syndrome Asperger Rain bukan yang sangat parah, semoga Rain hanya tidak bisa menatap mata dan tidak bisa menunjukkan emosi. Tadi di bus , Rose telah google tentang kondisi yang bisa terjadi pada orang dengan syndrome asperger dan sepertinya syndrome itu tidak terlalu menakutkan. Orang dengan syndrome tersebut tetap bisa menjalani hidup dengan baik, hanya dia tidak bisa bersosialisasi. Mungkin itu sebabnya, Rain tinggal di Belanda agar dia tidak perlu bersosialisasi dengan keluarga besarnya di Indonesia yang menurut Bu Embun sangat penuh drama dan menganut pemikiran patriaki yang sangat kuat, betapapun pintarnya istri, tetap harus tunduk di bawah suami. Tidak ada istilah istri duduk sejajar dengan suami bagi keluarga Berlian. Itu tadi kata-kata pembuka saat Rose tiba di kantor Bu Embun. Pelajaran tentang keluarga Berlian akan Ibu Embun lanjuti lagi setelah Rose di make over. “ Nona Rose..” Suara si hair stylist membuyarkan lamunan Rose. “ Rose saja, tidak perlu ada Nona.” Kata Rose “ Okay Rose.. Gimana puaskah dengan hasil karyaku?” Tanyanya. “ Puas sekali, aku merasa jadi sangat cantik.” “ Rambut super pendek ini, aku lihat sangat cocok dengan kepribadianmu. Pipimu tirus ala model dan gaya berjalanmu tegap dan tegas, jadi model pendek seperti ini cocok menampilkan auramu itu. Kamu atlit ya?” Tanya si hair stylist. “ Atlit Karate, aku bisa kuliah di Unpad karena masuk lewat jalur prestasi.” Kata Rose “ Sekarang masih karatean? Untung hasil guntinganku bagus, kalau tidak, bisa-bisa aku kamu karate.” Rose tertawa mendengar kata- kata si hair stylist. “ Kejuaraan terakhir yang kuikuti adalah Pekan Olahraga Mahasiswa mewakili Jawa Barat, saat itu aku cedera, tulang betisku geser. Jadi aku tidak melanjuti jadi atlit lagi dan setelah tamat, sibuk dengan kehidupan ini. Bekerja lembur tiap hari untuk mendapat uang lembur demi menambah biaya hidup. Yah.. Kamu tahu biaya hidup di Jakarta sangat tinggi .” Kata Rose sambil menghela nafas dan tidak melanjuti cerita tentang hidupnya yang merana. “ Tapi sekarang cerita kesusahanmu pasti akan berakhir karena kamu akan menikah dengan Rain. Cucu satu-satunya dari keluarga Berlian. Jadi tegakkan bahumu dan bersinarlah Rose.” Kata pengarah gaya ini untuk menaikkan semangat Rose. Rose memang pribadi yang bisa disukai. Setiap orang yang melihatnya pasti akan langsung menyukai Rose, karena ada aura kehangatan dalam dirinya. Rose itu ibarat matahari di senja hari, tidak terlalu panas menyengat dan tidak membuat kulit perih. “ Mudah-mudahan. Tapi dalam hidup ini pasti kita akan selalu menghadapi kesusahan. Untuk keuangan mungkin aku tidak lagi kesusahan, tapi mungkin kesusahan di hal lainnya.” Rose berkata pelan dan menyambung dalam hatinya, kesusahan agar aku bisa diterima Rain dan bisa memenuhi ekspektasi setinggi langit Bu Embun untuk menjadi wanita yang kuat untuk mendampingi anaknya. “ Rose.” Suara Bu Embun terdengar, memasuki ruangan salon mewah ini. “ Ya Bu.. “ “ Mulai sekarang , panggil aku Mami. " Sambil memperhatikan Rose dari atas sampai bawah. " Kamu cantik.” Kata Embun terlihat puas dengan penampilan baru Rose. “ Jangan lagi berpakain kemeja lusuh seperti tadi. Sementara pakai dulu baju-bajuku, kita sepertinya seukuran. Nanti setelah pemakaman baru kita shopping. Rain juga sudah dikabarin untuk pulang dengan pesawat malam ini dan akan tiba besok siang sekitar jam dua. Nanti kita berdua yang akan jemput Rain di airport. Ayo sekarang kita harus segera ke rumah duka. Karena Jenasah Pak Guntur uda sampai di sana.” Rose berdiri dan mengangguk patuh, lalu berjalan mengikuti langkah kaki lebar Ibu Embun menuju mobil Camry hitam. Dalam hatinya , Rose memberi kata-kata semangat pada dirinya ‘ Tegakkan bahumu Rose, jangan jadikan hal ini beban yang harus kamu lakukan demi menolong Crysant agar terhindar dari laporan pasal mucikari, tapi anggap aja ini pekerjaan barumu yang harus kamu lakukan dengan sepenuh hati. Pekerjaan baru menjadi asisten Ibu Embun Berlian. Sebagai asisten yang baik, kamu harus siap melayani dan mematuhi perintah atasanmu dan sekarang saatnya melaksanakan perintah pertama yaitu menjadi tunangan dari Rain. Di mobil. Ibu Embun mulai membriefing Rose. “ Nanti bilang aja kamu dan Rain berkenalan lewat aplikasi kencan Bumble dan ini kali pertama kalian akan bertemu, selama ini kalian hanya video call an. Kamu harus hati-hati bila berbicara dengan mertuaku. Pak Langit Berlian, meskipun sudah tua tapi dia masih sangat tajam instingnya. Dia juga king maker di keluarga Berlian, semua orang harus mematuhinya. Jadi jangan salah ngomong. Dengan adik iparku , Bintang Berlian, juga tidak usah banyak ngomong. Aku yakin dia pasti akan menggodamu untuk dijadikan istri atau wanita simpanan, atau selingkuhan , atau apapun itu. Bintang paling pantang melihat cewek cantik seperti kamu.” “ Aku mana cantik Bu.” Potong Rose. “ Mami. Jangan Bu.” Embun mendelik “ Maaf “ “ Kamu cantik Rose. Cantik sekali. Apalagi setelah di Make Over seperti sekarang.” Kata Mami lalu melanjutkan. “ Bintang, pamannya Rain itu, bisanya hanya main perempuan. Usianya uda 45 tahun, tapi kerjanya hanya foya-foya uang bapaknya. Begitulah anak yang lahir dari golden spoon, uda kaya dari kecil jadi tidak pernah empati dengan orang-orang disekelilingnya. Sifat seluruh lelaki yang terlahir dengan nama keluarga Berlian itu sama saja.Tidak pernah menghormati istri dan suka selingkuh.” Kata Embun geram lalu dia menyambung perkataannya “ Kecuali Rain. Dia tidak akan selingkuh darimu. Mami jamin hal itu. Rain akan menjadi suami yang sangat setia. Jadi kamu tidak perlu makan hati seperti mami menghadapi suami tukang selingkuh yang selalu merendahkan istrinya.” “ Maaf jadi kenapa mami bertahan sekian lama dengan pernikahan ini, kenapa tidak minta cerai saja? Toh mami punya penghasilan sendiri.” Tanya Rose Embun menghela nafas “ Awalnya, aku bertahan demi Rain. Tunggu Rain lebih besar agar dia bisa menerima kalau kedua orang tuanya bercerai. Tunggu Rain membaik dan tidak lagi dianggap aib , mungkin saat itu ayahnya bisa berubah. Lalu hinaan-cacian,makian kepadaku yang dilakuan selama aku menunggu, membuatku terbiasa dan aku menjadi rendah diri , takut untuk minta cerai lagi. Akhirnya hanya bisa menerima tapi dengan kebencian menumpuk di hatiku. Lalu mertua perempuanku meninggal, saat itu aku baru terbangun, buat apa aku hidup seperti ini. Suamiku tak akan pernah berubah karena ayahnya aja mempunyai sifat jahat seperti itu. Seumur hidupnya dia melihat cara ayah memperlakukan ibunya dan dia juga memperlakukan aku dengan cara yang sama .Karena dia pikir memang seperti itulah seharusnya suami memperlakukan istri. Anak lelaki itu selalu mengambil role model dari ayahnya. Dan aku tidak mau itu terjadi pada Rain. Aku tidak ingin Rain menjadi seperti ayahnya dan kakeknya. Bertepatan saat itu, Rain akan kuliah , jadi aku langsung mendaftarkannya ke Belanda mesipun suamiku melarang dan mengatakan ngapain habisin uang mahal untuk menyekolahkan anak seperti Rain. Seharusnya setelah penetapan harta bagi suamiku, aku ingin menyusul Rain dan tinggal di Belanda, tapi rencanaku berubah karena aku ingin memastikan agar harta keluarga Berlian jadi milikku dan Rain sepenuhnya. Sebagai bayaran atas apa yang mereka lakukan kepadaku selama bertahun-tahun.” Kata Embun penuh tekad. “ Tapi apakah itu yang Rain mau?” Tanya Rose. Pasti Rain tidak akan terbiasa hidup di Indonesia,setelah hidup sekian lama di Belanda. “ Kalau Rain ditanya, pasti dia lebih senang tinggal di Belanda. Dia sangat suka tinggal di sana. Tenang dan tidak usah terlibat dengan semua drama di keluarga kami. Tapi kali ini, dia tidak bisa lagi tinggal di sana. Dia harus kembali demi mendapatkan semua harta, Kalau sudah kami dapatkan, saat Rain mau kembali ke Belanda tidak akan lagi kularang.” Kata Embun. Aku memandang Bu Embun. Apakah aku hanya akan mendampingi Rain sampai Bu Embun mendapatkan semua harta? Embun memandang Rose dan mengerti ketakutannya “ Kalau kamu bisa membuat Rain terbiasa denganmu, kalau kamu bisa membuat Rain menerimamu, saat dia ingin kembali ke Belanda, kamu pasti akan diajaknya. Kamu toh adalah istrinya. Tapi kalau Rain tidak terbiasa denganmu dan dia menolakmu. Kalian kuizinkan bercerai saat Rain ingin kembali ke Belanda.” Kata Embun tenang lalu dia melanjuti “ Sekarang semua tergantung padamu Rose. Bisakah membuat Rain menerimamu.?” “ Aku akan berusaha Mi. Bagaimanapun Rain adalah suamiku,kami akan menikah dengan resmi baik dihadapan negara ataupun Tuhan. Jadi aku akan mencoba sekuat tenagaku agar Rain bisa terbiasa denganku dan menerimaku.” Tekad Rose, Embun tersenyum “ Aku tidak salah menilaimu.Rose. Kamu memang bertekad kuat dan bersedia melakukan segalanya untuk orang-orang yang kamu sayangi, tanpa memperdulikan dirimu sendiri. Uang untuk kemoterapi mamamu, sudah aku transfer ke rekeningmu. Suruh Crysant segera bawa mamamu untuk kemo karena kamu tidak akan pulang ke rumah lagi saat Rain tiba. Kamu harus selalu ada di sisinya agar Rain terbiasa denganmu.” Kata Embun. “ Aku tinggal bersama Rain?” Tanyaku dan pipiku memerah “ Iya di rumah besar kami, bersama mertuaku juga, tapi di kamar terpisah dulu sampai resmi menikah, baru kamu pindah ke kamar Rain.” Kata Embun. Dan Rose pun mengangguk. Mamanya bisa melanjuti kemoterapinya yang sudah tertunda tiga bulan karena masalah biaya. Mungkin ini pengorbanan terbaik. Eits, bukan pengorbangan Rose, tapi pekerjaan. Hatinya memarahi Rose . Iya ini adalah pekerjaan terbaik yang bisa aku dapatkan demi kelangsungan hidup kami bertiga meskipun untuk itu aku harus menikah tanpa cinta. Persetan lah semua cinta. Cinta tidak bisa menghidupi diri kita, cinta juga tidak bisa menyembuhkan penyakit mama. Yang bisa melakukan itu semua hanya harta. Jadi sekarang saatnya aku akan mengumpulkan harta seperti yang dilakukan Mami demi mendapatkan harta keluarga berlian sebagai kompensasi dari rasa sakit mami yang telah ditimbunnya sejak bertahun-tahun lalu. Akankah Embun dan Rose berhasil mendapatkan harta sesuai keinginan mereka??
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN